Guruku Sayang, Guruku Malang

kalau hari guru seperti ini, jadi teringat akan jasa2 guru q yg telah memberi ilmu dan bekal untuk menhadapi dunia. terutama guru SD q, bapak Sarjono almarhum (semoga ALLAh menempatkan beliau di tempat yg mulia). walau dengan gaji yg pas2an, sepeda ontel menjadi teman diperjalanan, tapi dengan semangat full mendidik q dan teman. tak pernah absen dan selalu datang tepat waktu. sangat menginsfirasi sekali. orang bijak blang " guru yg luar biasa adalah guru yg bisa menginsfirasi muridnya" dan beliau telah menaiki level itu. tidak ada methode yg luar biasa dalam mengajar seperti methode yg sekarang sedang digalakkan sepeti direct instruction (DI), jigsaw dan sejenisnya. hanya motode sederhana, ceramah dan latihan mengerjakan soal. 10-15 menit sebelum pulang  sekolah selalu memberikan quiz untuk dikerjakan secara cepat dang yg dapat menjawab dengan cepat dan benar dapat pulang lebih dahulu. sederhana memang. tapi karenanya kami termotivasi untuk bisa mengerjakan soal untuk membuktikan pada teman2 bahwa kami layak diurutan terdepan. dan aq selalu tidak berhasil menjadi number one hanya sekali waktu q bisa duduk dikursi panas itu.
itulah sedikit goresan tentang guru2 zaman dulu. zaman ketika profesi guru tidak begitu diminati. hanya yg berjiwa pahlawan yg ampu melakoni. dengan gaji yg minim dan tanggung jawab yg besar harus emcerdaskan anak bagsa. tapi semua dilakoni dengan sengguh2 dan ikhlas.
bandingkan dengan guru zaman kini. ketika gaji sudah tidak lagi hitungan jari. program sertifikasi menjadi kado terindah yg mengangkat harkat dan masrtabat guru. karena guru tak perlu lagi menjadi supir ojek atau pemulung untuk memenuhi kebutuhan harian. bahkan guru kini sudah bisa mengendarai kuda roda empat berbahan bakar premiau.
big quation ???
tapi apakah peningkatak kesejahteraan guru dengan serta merta meningkat pula mutu pendidikan di Indonesia???
ternyata tidak, data menngatakan
Berdasarkan data dalam Education For All (EFA) Global Monitoring Report 2011: The Hidden Crisis, Armed Conflict and Education yang dikeluarkan Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) yang diluncurkan di New York, Senin (1/3/2011), indeks pembangunan pendidikan atau education development index (EDI) berdasarkan data tahun 2008 adalah 0,934. Nilai itu menempatkan Indonesia di posisi ke-69 dari 127 negara di dunia. EDI dikatakan tinggi jika mencapai 0,95-1. Kategori medium berada di atas 0,80, sedangkan kategori rendah di bawah 0,80.

memang menurunnya kualitas pendidikan di Indonesia tidak 100% menjadi tanggung jawab guru. karena kebijkan pemerintah tentang pendidikan jauh sangat menentukan. kebijakan yg sedang diterpakan sangat memanjakan perserta didik. pola yg diadopsi dari negara adidaya Amerika karena memang arah kiblat pendidikan Indonesia adalah amerika.
kalau dulu tidak naik kelas atau tidak lulus menjadi pemandangan biasa setiap pembagian raport tahunan dan pengumuman kelulusan. tapi kini menjadi asing. bahkan tidak ada lagi siiwa tinggal kelas. karenma asumsi bahwa setiap siswa mempunyai kemampuan yg sama hanya saja capat dan lamanya dalam menangkap satu materi pelajaran berbeda2. karenanya jika ada siswa yg tidak naik kelas atau gagal mencapai standart minimal. maka guru menjadi orang yg paling bertanggung jawab karena dianggap gagal dalam mentransfer ilmu pengetahuan. Kenyataannya banyak paktor yg mempengarahi perserta didik sehinggga mampu atau tidak dalam mengikuti pelajaran. lingkungan keluarga menjadi faktor penentu yg paling dominan.
karenanya tidak sedikit siswa yg sebenarnya tidak mampu dan tidak pantas mendapat nilai tingi maka dengan berat hati guru harus memberi nilai bagus dari pada disalahkan dan menjadi kambing hitam. karenanya banyak siswa yg menjadi malas karena belajar dan tidak belajar tidak ada perbedaan. sama2 naik kelas dan sama2 mendapat nilai yg memuaskan. sisiwa sangat dimanjakan.
sepertinya kewenangan guru dalam memberi penilaian sudah dikebiri. tidak sepower full zaman dulu.
tapi inilah realita bangsa q
guru q sayang guru q malang
kalau tahun 80-an malaysia belajar dari kita tentang pendidikan kini negara tetangga itu telah jauh meninggalkan kita yang tidak mau maju. masih sibuk mengurus hal2 yg tidak penting masih eporia politik yg menghabiskan uang rakyat triliunan rupiah. jika uang triliunan itu dialihkan kedunia pendidikan maka banyangkan pasilitas pendidkan akan menjadi sangat berkalitas.
contoh soal untuk pilkada SUMUT pemilihan gubernur yg akan digelar tahun depan katnya menghabiskan anggaran kurang lebih 140 miliar. andai uang tersebut digunakan untuk membangun sekolah dan melengkapi pasilitasnya maka akan bayak sekola2 di SUMUT yg terbaharui dengan standart yg baik. maka yg akan terjadi  munculnya jutaan generasi muda yg cemerlang tidak hanya cemerlang dalam pemikiran tapi juga dalam iman.
tapi memang tidak sesederhana itu karena, akan banyak kebocorang anggaran dan kecurangan akan menjadi pemandangan yg akan mengiringi pengelolan dana sebesar itu seperti yg jamak terjadi di banyak departemen.

juga pendidkan karakter yg sedang dikadang2 saat ini akan menjadi omong kosang belaka jika pengelola negara tidak memiliki karakter. jika KKN masih menjadi praktek yg tidak disepakati tapi jamak dilakukan.
bukan rahasia lagi jika uang yang mengatur negara ini, jadi anak2 yg berkemampuan ekonomi mumpuni akan lebih banyak meimiliki akses didunia kerja dan pendidikan walau kemampuan ilmu pengetahuannya mereka sangat rendah dibandingkan anak2 yg yg memiliki ilmu poengetahuan tinggi tapi ekonaminya morat-marit. juga seperti para penjilat dan menyanjung dunia lebih mendapat tempat terhormat dibanding dengan mereka yg berpegang teguh pada syariat. selama itu masih menjadi praktek yg jamak dilakukan dan tidak diakui. maka pendidikan karakter hanya akan berhenti diruang2 kelas tanpa mebawa perubahan yg signifikan.

tapi tetaplah tersenyum guru q
karena kalian adalah profesi mulia, karena  sang Nabi berujar " salah satu amal zariah yg pahalanya terus mengalir adalah mengajarkan hal2 yg bemanfaat, selama ilmu itu dipakai maka selama itu pula aliran pahal tetap mengalir"
semoga beban berat yg dipikulkan dipundak guru2 q akan tururai satu persatu, tentu dengan kerja tulus dan doa. pasti sang MAHA memberikan tangannya
semoga....

Selamat hari guru 2012
tetap semangat dan terus berkarya
sinar perubahan pasti akan datang
untuk pangsa yg lebih bermartabat dan maju

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Latihan Awal Materi Hukum Pascal